Gula
semut atau gula palm serbuk produk inovasi dari
gula aren cetak yang berbentuk serbuk atau granula-granula kecil berwarna kuning
kecoklatan sampai coklat. Air nira aren yang selama ini diproduksi menjadi gula
cetak, akan memiliki nilai tambah yang lebih baik jika diolah menjadi gula
semut. Gula semut memiliki nilai tambah lebih dibanding gula aren cetak seperti
:
a. gula
semut lebih praktis atau siap dikonsumsi.
b. kadar air
gula semut lebih sedikit sehingga masa simpan lebih tahan lama.
c. gula
semut sudah dikemas dalam kemasan yang praktis, sedangkan gula cetak sulit
untuk menyimpannya.
d. Lebih higinienis.
Gula semut aren merupakan gula yang banyak dianjurkan oleh para ahli
kesehatan. Seperti
dikutip dari Livestrong, Selasa
(11/1/2011) kalori yang terkandung di dalam gula aren lebih kecil dibandingkan
dengan gula putih. Gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah
yaitu sebesar 35 sedangkan pada gula pasir indeks glikemiknya sebesar 58.
Indeks Glikemik (GI) adalah skala
atau angka yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa besar
makanan tersebut meningkatkan kadar gula darahnya, skala yang digunakan adalah
0-100. Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50,
indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika
angkanya di atas 70.
Para ahli mengungkapkan
nilai indeks glikemik yang lebih rendah ini membuat gula aren lebih aman
dikonsumsi dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan,
sehingga bisa membahayakan tubuh terutama bagi penderita diabetes. Indeks glisemik
ini berdampak pada indeks lelah pangkreas, semakin besar indeks glisemik,
semakin besar indeks lelah pangkreas.
Untuk mengubah gula pasir
menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu 3 menit, tetapi untuk mengubah gula darah
menjadi energi yang dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan waktu ±140
menit. Indeks lelah
pankreas mencapai nilai +5. Nilai ini berlaku untuk 1/2 sendok gula atau 1
sendok gula. Dengan demikian, mengolah gula pasir menjadi energi merupakan
pekerjaan yang sangat melelahkan bagi pankreas. Pankreas yang normal hanya
mampu mengubah 1/2 sendok makan gula pasir menjadi energi setiap hari. Berat
1/2 sendok makan gula pasir kira-kira 5 gram. Bila kita mengkonsumsi lebih dari
1/2 sendok gula, maka sisanya akan menjadi gula darah dan lemak tubuh.
Akibatnya adalah orang menjadi bertambah gemuk, dan lama-kelamaan akan
menderita diabetes.
Untuk mengkonversi gula
merah menjadi gula darah di dalam tubuh, dibutuhkan waktu yang relatif sama,
yaitu 3 menit. Selanjutnya, untuk mengubah gula darah menjadi energi, juga
dibutuhkan waktu yang singkat, yaitu 3 menit juga.Indeks lelah pankreas dalam
menghasilkan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi +0,00005. Ternyata lebih rendah
kira-kira 10 x dari gula batu, ini berarti gula merah merupakan karbohidrat
kompleks yang sehat.
Dengan demikian, gula merah termasuk dalam makanan sehat. Pankreas mampu
mengkonversi 9 sendok makan gula merah menjadi energi setiap hari atau
kira-kira 90 gram.
Kekhasan gula aren dibandingkan dengan
gula lainnya karena mengandung kadar sukrosa lebih tinggi
(84%), dibanding gula tebu (20% ) dan
gula bit (17%). Kandungan nutrisi gula aren
seperti kadar protein, lemak,
kalium dan fosfor
ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan
gula tebu dan
gula bit. Sebagaimana
diketahui, unsur glukosa adalah salah
satu pemicu timbulnya
penyakit diabetes melitus. Sebagai
bahan komparasi, kandungan
beberapa zat penting
dalam komoditas gula
yang berasal dari sumber bahan
baku yang berbeda dapat dilihat pada Tabel
3.1.
Tabel 3.1. Komposisi Kimia Gula Per 100 gr
Gula semut atau gula palm serbuk produk inovasi dari gula aren cetak yang berbentuk serbuk atau granula-granula kecil berwarna kuning kecoklatan sampai coklat. Air nira aren yang selama ini diproduksi menjadi gula cetak, akan memiliki nilai tambah yang lebih baik jika diolah menjadi gula semut. Gula semut memiliki nilai tambah lebih dibanding gula aren cetak seperti :
Para ahli mengungkapkan
nilai indeks glikemik yang lebih rendah ini membuat gula aren lebih aman
dikonsumsi dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan,
sehingga bisa membahayakan tubuh terutama bagi penderita diabetes. Indeks glisemik
ini berdampak pada indeks lelah pangkreas, semakin besar indeks glisemik,
semakin besar indeks lelah pangkreas.
No
|
Komposisi kimia
|
Gula Aren
|
Gula Tebu
|
Gula Siwalan
|
1
|
Kadar
air
|
9,16
|
10,32
|
8,61
|
2
|
Sukrosa
|
84,31
|
71,89
|
76,85
|
3
|
Lemak
|
0,11
|
0,1 5
|
0,19
|
4
|
Gula
pereduksi
|
0,53
|
3,70
|
1,66
|
5
|
Protein
|
2,28
|
0,0 6
|
1,04
|
6
|
Total
Mineral
|
3,66
|
5,0 4
|
3,15
|
7
|
Kalsium
|
1,35
|
1,6 4
|
0,86
|
8
|
Fosfor
(P O )
|
1,37
|
0,0 6
|
0,01
|
Sumber
: BPTP Banten (2005) dari Rumokoi (Balitka Manado, 1990)
Selain kandungan gulanya yang lebih sedikit,
gula aren juga diketahui mengandung senyawa-senyawa lain yang bermanfaat
seperti thiamine, riboflavin, asam
askorbat, protein dan juga vitamin C.
Dalam proses pembuatan
gula aren umumya lebih alami sehingga zat-zat tertentu yang terkandung di
dalamnya tidak mengalami kerusakan dan tetap utuh. Serta tidak membutuhkan proses penyulingan
yang berkali-kali atau menggunakan tambahan bahan untuk memurnikannya.
emang hebat yaa aren ini.... bisa atasi diabetes bagi yg kelebihan gula pasir putih tebu...
BalasHapusIya, Ini juga cocok untuk penderita diabetes, maag, dan juga menambah stamina olahragawan
BalasHapus